Mencetak Sendiri Kode Bar dengan Barcode Printer

0
202
views
sumber: google.co.id

Kode batang umumnya banyak ditemukan di kasir, menu makan resto, atau aplikasi untuk melaksanakan tautan ke browser. Di dalamnya memang terdapat data optik yang bisa terbaca oleh sistem sehingga penggunaannya cukup dengan scanning menerapkan alat khusus.
Fungsi awam kode bar
• Menyimpan berita yang jumlahnya banyak sehingga pengguna lebih gampang melaksanakan pemilahan produk cocok ragam yang paling mendekati.
• Untuk mengistilahkan kode tersebut diperlukan barcode scanner yang bisa memindai secara otomatis semua berita dengan pesat dan cermat.
Jenis-ragam barcode printer dan kegunaannya

  1. Barcode penerbit
    Bagi yang suka membeli buku, pasti sudah tidak asing dengan kotak hitam-putih pada bagian belakang sampul. Lazimnya terdapat barcode yang memuat kode ISSN dan ISBN. Mengenalinya tidaklah susah umumnya ISSN terdapat pada jejeran delapan angka produk dan untuk ISBN sebelum adanya tiga belas angka produk.
  2. Barcode farmasi
    Bidang farmasi juga tidak bisa lepas dari pemakaian barcode. Lazimnya untuk mengidentifikasi ragam-ragam obat. Seperti yang dikenal ada beragam klasifikasi obat-obatan seperti obat keras, obat resep dokter, dan obat ringan. Pengaplikasian kode akan memudahkan pengklasifikasian ragam obat tersebut.
    Lazimnya yang awam diterapkan yaitu kode HIBC dengan awalan tanda “+” dan dicontoh oleh 24 karakter yang terdiri dari huruf dan angka. Pakai barcode printer terbaik sehingga bisa didapatkan cetakan kode yang jauh lebih terang.
  3. Barcode retail
    Pengaplikasian barcode pada produk retail tidak bisa lepas dari peran Bernard Silver dan Nomand. Keduanya mengembangkan kode batang pada industri retail dan ternyata sangat praktis dalam mendata barang-barang secara pesat dan cermat.
    Saat ini barcode retail sudah berkembang dengan sistem yang lebih modern dengan menerapkan sistem UPC yang tak jarang ditemukan di swalayan.
    Tidak hanya itu, kode ini juga sudah dioptimalkan dengan sistem ITF-14 yang terdiri dari 14 angka. Sistem ini mampu memindai dengan cermat padahal jumlah barang banyak dalam satu kotak. Untuk membuat kode yang cocok, pengusaha bisa menerapkan barcode printer software sehingga lebih praktis.
  4. Barcode non retail
    Lazimnya diterapkan untuk menandai buku-buku yang ada di perpustakaan, inventaris perusahaan, maupun keanggotaan sebuah klasifikasi. Terdapat dua ragam kode yang awam diterapkan yaitu kode 39 dan kode 128.
    Perbedaan keduanya hanya terletak pada tingkat kepadatan datanya saja. Kode 128 memuat berita yang lebih banyak dibanding kode 39. Penggunaannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing dan berhubungan kompleksitas perusahaan tersebut.
    Barcode dengan QR Code
    • Barcode lebih banyak diterapkan untuk identifikasi barang berdasarkan jenisnya serta poin dan fungsi. Padahal QR code bisa memuat berita yang jauh lebih rumit dengan tampilan yang modern.
    • Barcode harus menerapkan alat scan tertentu padahal QR code bisa menerapkan hand phone untuk mengaksesnya.
    Menerapkan barcode printer membuat urusan cetak kode bar menjadi lebih gampang. Sehingga pengklasifikasian ragam barang malah bisa diwujudkan simpel dan menghemat waktu. Jangan lupa untuk pakai merek mesin cetak terbaik seperti Brother karena kualitasnya terjamin. Selain itu konsumen malah akan memperoleh garansi legal lantas dari pabrik.

Sumber: brother.co.id